Cerita Seks Ngentot Ashanty
Ashanty mempunyai paras
yang cantik, rambut panjang, buah dada besar walau tidak montok, tinggi
tubuhnya tidak tinggi. Karena sudah kepalang berpikiran ngeres, dan suka
mencari informasi bagian kehidupan hitam artis, baik
dari sembunyi memotret dan merekam aktifitas seks para
artis, sehingga aku tertantang untuk mencoba mencari peruntungan untuk bisa
menggumuli Ashanty, ingin menikmati kesintalan tubuhnya. Sudah putih, mulus dan
tubuhnya bener bener seksi, apalagi aku suka dengan bibirnya yang seksi.
Menguntitnya sampai konser yang dilaksanakan di kota Semarang, kukuntit kesana
. Sampai di Semarang Aku Memesan Kamar di sebuah hotel , lalu istirahat pagi
harinya pagi pagi, aku keluar kamar, tak disangka aku melihat Anang dan Ashanty
pagi pagi itu chek in di hotel yang sama, aku pura pura tak tahu dan aku
menyamar menggunakan topi, kuketahui mendapatkan kamar tepat di sebelah
kamarku, tapi kamarnya berseberangan.
Setelah membawa semua koper masuk ke dalam kamar aku mencoba
mencari celah pada enternit hotel. Aku mengawasi mereka kapan keluar hotel.
Tepat jam 9 pagi mereka berdua keluar kamar. Pilihan sulit, kamar Ashanty di
sebelahku dan kamar Anang lain seberang, mana yang kupilih aku akhirnya jatuh
mengawasi kamar Ashanty saja, tapi aku juga jaga jaga dengan kamera kecil kain.
Aku membuka plafon dan lumayan longgar ukuran plafonnya, dengan bekal
peralatanku aku mencoba membuka plafon di kamar Ashanty, kulubangi plafon itu
dengan hati hati
tepat di atas ranjang, untung sebelah plafon pojokan
ternyata bisa dibuka lalu aku mencoba turun dan aku sudah berada di dalam kamar
Ashanty, kupasang kamera kecil di dalam kamarnya, dan kulubangi sebuah tembok
yang ternyata empluk sekali karena untuk meredam suara dalam kamar, dan tembus
ke kamarku. kupasang kamera itu yang
panjangnya tembus sampai kamarku sehingga aku bisa
menyambungkan kabel lebih mudah. Bagian atas plafon tertutup lampu, sehingga
aku terasa aman untuk menyembunyikan kamera itu.
Setelah puas dan dirasa yakin, aku naik lagi ke plafon
dengan tali dan menutup plafon lalu kembali ke kamar. Di kamar aku menyiapkan
laptop dan kabel lalu kusambungkan, test record lancar, tinggal menunggu adegan
hot mereka, semoga saja mereka bercinta. Aku menunggu hanya dalam kamar hotel,
laptop aku nyalakan seharian, tepat jam 08 malam mereka pulang sampai
kelelahan, mereka berdua masuk kamar Ashanty. Hanya sebentar karena kelelahan,
Ashanty mematut di depan cermin, kemudian Anang keluar kamar Ashanty, setelah
keluar Ashanty membuka pakaiannya dan telanjang
bulat,aku sempat merekamnya, lumayan bisa melihat tubuh
polos Ashanty. Tanpa menggunakan pakaian sehelai benang pun Ashanty mengambil
telpon dan mengundang Anang masuk kamarnya, aku sempat bisa melihat vagina
Ashanty yang penuh dengan rambut kemaluan, bahkan aku sampai ngaceng tak
karuan, benar benar hot banget ini cewek. Setelah Anang masuk, terjadilah
percintaan yang panas, saling memeluk dan memilin, dari kameran atas terlihat
jelas, Ashanty menggenjot Anang sampai kewalahan, rupanya Anang tidak jago di
ranjang, Anang menggelepar terlebih dahulu, dan membuat Ashanty sedikit kecewa.
Paginya mereka keluar hotel, masih ada kekecewaan pada diri
Ashanty, ternyata Anang tidak jago urusan ranjang, hanya jago urusan nyanyi.
Setelah aku mengedit hasil rekaman, saatnya aku melakukan perhitungan dengan
Ashanty, lagian Krisdayanti juga masih jengkel sama Anang, maka kalo mau picik
aku bisa memanfaatkan Krisdayanti, namun aku tak mau .. satu satu caranya
adalah menculik Ashanty. Namun aku perlu juga nomer hape Ashanty, maka aku
mencari informasi ke Krisdayanti, setelah kuajak bercinta semalam, Krisdayanti
sampai menggelepar minta ampun, kuperiksa hapenya, banyak nomer hape artis, dan
ketika sampai pada abjad S, ada namanya Ashanty. Kusimpan dalam hapeku dan aku
tidur kembali memeluk Krisdayanti yang masih terlelap tidur dalam mimpi.
Esoknya dengan sedikit mengancam aku mengirimkan sms, kusertai sebuah foto
telanjang Ashanty ketika bertelepon.
Mendapatkan sms seperti itu membuat Ashanty kaget, bingung,
hendak lapor Anang aku sudah mengancamnya kalo
foto foto dan adegan bercintanya akan aku kirim ke
rapidshare dan forum-forum, sehingga membuat dirinya panik sampai menelpon aku,
namun aku sudah mematikan nomer hapeku.
Kubiarkan dia bingung, hari demi hari aku masih menguntit
Ashanty, ketika dia sendirian dalam menuju ke kantor Anang, aku mencegatnya
dengan duduk di parkiran basement Mall Sarinah, ketika mendapatkan sms itu, dia
langsung menuju ke basement mall Sarinah, dia mencari mobilku, kupersiapkan
obat pembius yang aku tuangkan pada sapu tangan untuk membuat Ashanty pingsan.
Posisi parkirnya pun mojok sehingga mobilnya aman kalo nanti aku setelah puas
menggumuli Ashanty. Dengan wajah tegang dan ketakutan Ashanty berjalan dan
berhenti tepat di mobilku, hari itu menggunakan celana panjang dan kaos oblong
dan buah dadanya memang besar tapi tidak montok. Sehingga membuat kontolku
berdiri tegak lalu kutututupi dengan bajuku. Kunyalakan lampu mobilku dan
Ashanty mendekat, kubuka pintu mobil sebelah kiri, dan dengan wajah ketakutan
Ashanty akhirnya masuk "Silakan masuk .. " kataku "Mas .. tolong
ya .. jangan dipublish ..kaaa karirku bisa hancur .. " kata Ashanty dengan
takut takut "Tak semudah itu anda menyuruh saya .. "
"Tolong berapapun kau minta uang akan saya bayar ..
anda kejam dan tak berperikemanusian .. memeras orang .. " ujar Ashanty
dengan wajah marah dan cemberut. Kuberikan beberapa foto hot dia, juga foto
hubungan seksnya dengan Anang, Ashanty makin syok dan bingung, nafasnya tak
teratur namun tidak mengurangi kecantikannya, ketika sibuk dengan melihat foto
berjumlah sepuluh itu, aku langsung membekapnya dengan sapu
tangan, Ashanty berontak dengan mencakar tanganku, namun
terlambat obat bius itu sudah keburu terhirup ke dalam dadanya. lima detik
kemudian sudah pingsan, lalu dengan nakal, aku mencoba membuka celana panjang
dan celana dalamnya kutarik, alamak .. vaginanya sempit bener .. pantesan Anang
cepat KO, lalu tanganku naik dan masuk ke bajunya dan masuk ke dalam cup BHnya
dan kuremas buah dadanya. Hmmm.. empuk dan kenyal . puntingnya lancip.
Kurapikan lagi celana dan bajunya, aku langsung melesat keluar kota Jakarta,
masih ada dua jam Ashanty sadar. Kubawa ke sebuah villa yang jauh dari
keramaian, kumatikan hape Ashanty, kumasukan mobilku sampai garasi dan kubopong
tubuh Ashanty sampai ke ruang tengah, kuletakan duduk di sofa tanpa kuikat, ku
persiapka
layar LCD 21 inchi dan video percintaan Anang dan
Ashanty.Kuambil air dan kuguyur muka Ashanty, namun sebelumnya aku mencium
pipinya dan bibirnya, manis sekali nih cewek, namun aku tak mau memperkosanya.
Akibat aku guyur dengan air akhirnya Ashanty bangun, matanya dibuka dan dikucek
kucek dan tertuju ke layar LCD di mana ada adegan hubungan seksual mereka
"di mana aaku .. dimanaa " kata Ashanty dengan bingung, setelah kesadarannya
pulih barulah merasa asing di tempat itu. "bangsat .. kau menculikku ..
" umpat Ashanty dengan hendak berdiri, namun aku mendorongnya kembali
rebah "Kalo mau macem macem ' rasain " kataku ketus. Ashanty
ketakutan, bahkan makin bingung, adegan seksnya membuat dia sampai menutup
mulut dengan tangannya. "maas .. tolong lepaskan saya " Ashanty
memohon dengan menangis "Aku mau melepaskan dirimu, tapi ada syaratnya '
nggak bisa seenaknya .. " kataku dengan menunjuk ke layar samping Ashanty,
ada slide show foto Ashanty yang sedang telanjang bulat tanpa sehelai benangpun
"Toloong .. jangaaaan perkosa sayaaaa .. saya akan bayar berapapun ..
"
"Yakin ' mau bayar saya berapapun harganya ?"
tanyaku "Yakin ' " jawab Ashanty dengan tegas. Kuambil amplop besar
di meja, dan kuberikan pada Ashanty "Masukkan semua perhiasanmu ke kantong
ini ?" perintahku "Baaaik .. baaa iiik " ujar Ashanty dengan
nafas ketakutan matanya tidak berani menatap ke layar, karena adegannya ketika
Ashanty mengenjot Anang penuh nafsu dan liar. "Sudah .. sekarang lepaskan
saya ' " "Belum .. aku tidak meminta perhiasanmu .. itu dimasukan ke
dalam tasmu " "Maksud anda ?" "Kamu tuli nggak sih ?"
tanyaku balik Karena takut Ashanty lalu memasukan amplop itu di dalam tasnya.
"Kau tahu khan akibatnya kalo semua foto foto telanjangmu dan videomu aku
kirim ke internet dan didownload jutaan orang .. kau bisa diperas sama di Roy
Suryo, atau mungkin lapor polisi, bolehlah lapor
polisi .. tapi percuma ' lapor polisi tapi karirmu hancur '
Anang pasti akan meninggalkanmu '" "Tolong Mas .. jangan lakukan itu
.. aku siap bayar berapapun .. " Ashanty tetap dengan amat sangat
memintaku melepasnya.
"Kau lihat, jika lelaki melihat videonya pasti ingin
merasakan kehangatan tubuhmu .. " "Mas .. toolong.. toolong . jangan
lakukan itu .. " "Sekarang ' " kataku dengan menekan tombol
upload Ashanty tak tahu arti ketika aku menekan keyboard. "semua video itu
dan fotonya sudah aku simpan di server di amerika, susah dilacak, sekarang
sedang upload ke beberapa hosting storage dalam satu jam, akan didowload jutaan
lelaki .. "
"jangan .. jangaaaan .. jangaaan lakukan .."
"Sekalipun laptop dan komputer ini dirusak .. tetap percuma, karena
kendalinya ada di komputer server, dan caranya pun kau ndak bakalan tahu cara
menghentikan " jelasku dengan tenang "Toooloong .. please .. hentikan
.. aku mau melakukan apa saja " ujar Ashanty dengan menangis
"Sekarang, aku ingin melihat dirimu tanpa busana" "Apaaaaa
" Ashanty tersentak dan kaget "Tuli ya ?" tanyaku ketus
"Kita akan menghabiskan malam ini dengan bercinta, layani aku seperti
Anang " kataku dengan tersenyum menlanjutkan "Nggak mau .. tolong
jangan lakukan itu."
"Lihat deh ' proses pengiriman ke internet masih
berlangsung, ingat karirmu, ingat kehormatanmu, segera lakukan perintahku ..
aku ingin melihatmu telanjang " Dengan menangis Ashanty sampai ketakutan
"Jangan perkosa saya " "Aku tidak memperkosamu .. tapi mari
kita bercinta .. akan kupuaskan dahagamu, Anang tuh letoy,
tauk" semprotku kesal "Saya nggak mau .. " "Ya dah ' tunggu
saja besok akan ada berita heboh .. " Dengan berat hati dan air mata
Ashanty pelan pelan membuka bajunya "Buang tangismu . aku benci orang
menangis " kataku dengan membuka kaosku dan memberikan kaosku untuk
mengelap air matanya. Pelan pelan, baju Ashanty dilepaskan, BHnya sudah
kelihatan, dengan menunduk dan merasa dihina sampai batas asusila Ashanty
membuka bajunya lalu dilepaskan, diletakkan di lantai. "Ayoo lakukan
" perintahku "Kau memang bajingan, bangsat .. awas kalo kau nanti
dibunuh sama Anang " "kalo membunuhku mudah .. tapi Anang pasti masuk
penjara .. siapa yang ngurus kamu ?"
Lalu tanpa bicara Ashanty membuka celan panjangnya, kedua
tangannya menutup buah dadanya karena dengan mata nakal aku melihatnya dengan
pandangan nafsu.
Dengan setengah ragu, Ashanty membuka celana dalamnya
"Ternyata jembutmu lebat juga .. " kataku dengan mencopot celana
panjangku yang tanpa celana dalam. Lalu aku mendekatinya lalu dengan nakal
menarik kaitan BHnya, lepaslah pelindung buah dada Ashanty. "Sekarang ..
kulum kontolku .. " perintahku "Tak mau .. " "Brengsek .
lakukan sekarang .. " umpatku kesal Dengan perasaan tak
karuan dan masih menitikan air mata Ashanty memegang
kontolku, dan mengulum dengan perasaan ketakutan "Kau lebih bagus karaoke
kontol dari pada mikropon " ejekku nakal. Dengan masih menangis aku
semakin jengkel, kuperpanjang upload menjadi 3 jam, kutarik tangan Ashanty
menuju kamar, dan aku sudah mempersiapkan tali dan sabuk, kupaksa kulemparkan
ke ranjang. "Kalo kau masih ngeyel aku mau mengikatmu .. " ancamku
"Baik .. baik .. " "Hapus air matamu .. lakukan kulum kontolku
segera " kataku dengan hendak mengikat Ashanty.
Kuberikan selimut untuk menghapus air matanya. Aku lalu
duduk di depan Ashanty, lalu Ashanty memegang kontolku, dan kemudian membungkuk,
besaran kontolku tak sampai jari jari Ashanty melingkarinya. Ashanty menjilati
kontolku dengan ragu ragu, kadang meludah karena entah jijik atau memang
terpaksa. "Lakukan sepenuh hatimu, sayang .. kau nanti akan kupuaskan ..
jika kau mau menurut aku nanti akan melepaskanmu ' " "Baaaik ..
" ujar Ashanty dengan kemudian menjilati kontolku, kini buah zakarku juga
jilati dengan lidahnya, kontolku
kemudian masuk ke dalam mulutnya untuk dikulum, mulutnya
terasa sesak dimasuki batangku yang besar, sampai sampai Ashanty membuka
mulutnya lebar lebar. "Sedot cobak ' aku ingin lihat seberapa hebatmu
mengulum kontol, Shan " kataku dengan meremas buah dada Ashanty yang
montok itu, dan membuat Ashanty menggelinjang, aku lalu menuju k belakang
pantatnya dan meremas membuat Ashanty menggelinjang di pantatnya. Ashanty
kemudian menyedot dengan keras membuatku sampai menahan rasa sensasi luar
biasa.
kontolku terus dikulum dengan pelan oleh Ashanty, keluar
masuk di mulutnya, disedot sedot dan dijilati, tidak tampak lagi air mata di
Ashanty, pertanda sudah takluk dalam kekuasaanku. Ashanty semakin lama lama
lembut teratur mengulum kontolku. Kemudian dikocoknya "Seharusnya kau
melakukan baik baik .. jangan paksa aku dengan cara begitu " "Makanya
.. ikuti permainanku .. akan kuperlakukan bak istri " timpalku dengan
meremas buah dadanya "Aaaaauh .. pelan aaah ' " semprot Ashanty yang
kembali mengulum kontolku lagi dan disedot sedot. "Cuuuukuup " kataku
dengan mendorong Ashanty rebah, aku melihat kontolku mengkilap dikulum oleh
Ashanty. Kulihat Ashanty hanya diam saja mengamati kontolku yang
ngaceng bak tugu monas. "Sekarang Shanty .. balikkan
badan " perintahku yang disambut respek Ashanty dengan membalik badan, aku
tak mau mengoral vaginanya dengan berada kepalaku di depan dadanya, bisa bisa
aku dipukul di tengkuk. Kutarik kaki Ashanty sehingga berada di bibir ranjang,
lalu aku menyuruh Ashanty agar bertumpu pada pinggangnya, kuangkat kakinya,
kini Ashanty memperlihatkan liang kemaluannya yang sudah basah, selain mengulum
kontolku Ashanty juga mengelus elus vaginanya sendiri.
Kujilati vaginanya itu membuat Ashanty mendesis "Aaaauh
..aaaaah ' uuuuuh " rintih Ashanty dengan menggigit bibirnya. Lubang
kemaluannya yang sempit itu aku jilati dan aku sedot sedot membuat Ashanty
sampai meremas sprei sekuat mungkin, rambut kemaluannya aku sibakkan, lalu aku
menjilati di lubangnya itu, dikit dikit lubangnya membasah dengan cepat, lalu
aku menjilati ke atas dengan rakus membuat Ashanty sampai merem melek.
"Teruuusss' " erang Ashanty Aku terus melakukan oral ke vagina
Ashanty, lubang itu makin lama makin lebar, aku terus melakukan jilatan mondar
mandir di lubangnya. "Yaaa ..aaaah 'uuuh 'aaaauh ' hhhhssss .. mmmm"
dengus Ashanty yang sudah memejamkan matanya menikmati oralku. Kuelus pahanya
untuk memberikan rangsangan lagi membuat Ashanty semakin menggelinjang dengan
geliat yang mengundang birahi. Tanganku semakin nakal menyelusup lewat kakinya
meremas buah dadanya, puntingnya yang lancip itu membuat tanganku semakin gatal
untuk mempermainkan Ashanty. Lubang kemaluan Ashanty semakin lama semakin
membasah, aku jilati dan telan cairan itu, lubangnya semakin besar, sedang
Ashanty semakin meronta ronta.
"Addduuuuh ..aaaaah ' " lenguh Ashanty dengan
mencakar ke sprei hingga robek Klitorisnya aku sentil sentil, setiap lidahku
menyentil klitoris Ashanty, membuat dirinya sampai menggelinjang tak karuan
"Terusss ..aaah ' enaaak " lenguh Ashanty dengan semakin tenggelam
dalam permainan oralku, kakinya menjepit kepalaku, pertanda
mau orgasme, aku terus menghisap dan membuat Ashanty langsung menegang dengan
kaku "Aaah ..aaakuuu .. aaakuuuuu " lenguh Ashanty dengan memejamkan
matanya dan menegang kemudian berkelonjotan, dari vaginanya mengucur cairan
panas, tubuhnya berkelonjotan dengan membenturkan mukanya ke ranjang. Ashanty
kemudian diam dengan nafas memburu. Kubiarkan Ashanty menikmati orgasmenya.
Kurangsang dengan mengelus pahanya yang mulus itu. "Sayang .. enak khan
mengulum kontolku yang besar " candaku dengan meremas buah dadanya dengan
gemas "Masukin ' aku pasrah dan mau diapain terserah .. akan kulayani
kamu, tetapi setelah itu lepaskan aku" pinta Ashanty dengan memohon padaku
"Baik ' " kataku dengan singkat.
"Sekarang kamu naik ke pangkuanku .. " perintahku
disambut anggukan Ashanty. Kukocok kontolku sedikit lama agar aku gampang
muncrat "Pake kondom ya " "Kamu ndak berhak mengatur, Shan ..
kau milikku .. " kataku dengan menarik tangannya "Kok gitu sih ..
" sungut Ashanty "Kau main sama Anang tanpa kondom .. enak saja "
balasku tak kalah bersungut Ashanty kemudian bertopang tangan di bahuku, lalu
aku memegang batangku, Ashanty menurunkan selakangannya dan mempaskan batangku
pada lubangnya, ketika kontolku menusuk, Ashanty sampai menggigit bibirnya.
Terasa susah sekali memasukan kepala kontolku ke lubang Ashanty. "Punyamu
gede sekali .. nggak masuk nih " sungut Ashanty "Pelan .. tekan
pantatmu .. pelan saja " ajakku dengan memegang pinggang Ashanty dan
gantian Ashanty memegang kontolku, pelan pelan kontolku masuk pada bagian
kepala, ketika kontolku mulai masuk di bagian kepala itu sudah membuat Ashanty
sampai membuka mulutnya dengan besar pertanda kesakitan "Aaaaauuuuuh
"
pekik Ashanty yang kesakitan dimasukin kontolku besarku yang
dua kali lipat punyanya Anang.
Ashanty menekan dengan pelan, sehingga kini tinggal menekan
terus, setiap Ashanty menekan ke bawah, kepalanya sampai digeleng gelengkan
"Gillaaa ' kontolmu .. gede banget ' gimana rasanya " keluh Ashanty
dengan nafas memburu dan peluh menetes. "Shanty .. katakan sayang dong ..
" pintaku dengan mengelus pipi Ashanty "Baik., sayang " ucap
Ashanty dengan senyum, entah terpaksa atau puas akan besaran kontolku. Pelan
pelan batangku mulai masuk mili demi mili dengan pelan sekali, Ashanty menekan
terus dengan menahan nafas dan mata sampai mendelik, lubangnya benar benar
ketat sekali, aku sampai tak tahan diremas kontolku dalam lubangnya itu. Aku
sampai gemetaran di kakiku "Kamu kok gemetar, sayang " tanya Ashanty
dengan merangkulkan tangannya
dan melumat bibirku, lumatan Ashanty terasa enak sekali,
seperti tidak ada keterpaksaan sama sekali, rupanya Ashanty lebih baik memilih
mengalah sehingga bisa cepat menyudahi ulahku. Tekanan pantat Ashanty semakin
besar membuat Ashanty semakin berteriak
teriak "Jangan dipaksa .. tarik dulu ya .. "
ajakku dengan memagut bibir Ashanty dan Ashanty membalas pagutanku.Lalu Ashanty
menekan lagi dengan tenaga besar namun secara pelan tenaganya diatur sehingga
kontolku semakin tenggelam, separo sudah batangku amblas. Aku sampai menahan
nafasku dalam dalam membuat Ashanty tersenyum padaku
"Kenapa ?" tanyaku "Rasain kalo suka maksa
orang " canda Ashanty dengan tersenyum "Hmmm . sukakah kamu akan
kontolku yang besar ?" "Suka, sayang .. kapan kapan kalo boleh aku
bisa menikmati lagi ya " pinta Ashanty membuatku terkejut "Kulepas
kau ndak bakalan mau lagi " kataku dengan meremas buah Ashanty
"Please .. asal kamu mau diajak kerja sama sih aku nggak masalah .. baru
kali ini kurasakan kontol yang besar sekali .. Anang tidak ada apa apa ..
" "Aku bakalan muncrat .. " "Ndak apa apa .. tadi kamu
kocokin lama " ujar Ashanty dengan kembali menekan lagi
membuat kami semakin terpekik bersama sama "Auuuuuuh sakitnya " pekik
Ashanty dengan merangkulku erat. Aku masih merasakan keraguan kata kata
Ashanty, itu cuma akal bulus untuk menyenangkan aku saja, Ashanty menarik
pantatnya dan kemudian menekan lagi dengan tenaga besar membuat kontolku
menjadi amblas sampai tenggelam, Ashanty sampai terpekik keras sekali,
tangannya mencakar ke pundakku. Kami diam dengan saling memeluk "Jangan
gerak dulu yaaa .. please .. kontolmu besar sekali .. aduuuuh .. nikmat sekali
.. andai punya Anang segede ini " kata Ashanty dengan memandangku
tersenyum.
Ashanty lalu bergerak naik turun dengan pelan, setiap
menghujam kebawah
kami sampai terpekik. "Sayaaang ..aaah .. nikmatnya ..gesekannya
itu lho ' beda banget " ujar Ashanty dengan menggeleng gelengkan kepalanya
sehingga rambutnya acak acakan, kupagut dan kulumat bibir Ashanty dan Ashanty
membalasnya tak kalah rakus dengan tetap bergerak menggenjotku. Kupegang
kepalanya dan kembali kami saling melumat. lumatan Ashanty semakin lama semakin
rakus, menahan kepalaku dan melepas pagutan kemudian mengenjotku naik turun,
gerakan Ashanty semakin liar, tidak hanya naik turun namun kadang memutarkan
pantatnya membuat aku sampai mendelik merasakan remasan dan sedotan di
vaginanya. Rupanya Ashanty tak tahan lama, pertanda dia mempercepat genjotannya
membuat aku meladeni gerakannya, genjotan Ashanty kadang miring menbuatku
semakin erat memegang pinggangnya. Menit demi menit kami saling menggenjot,
saling melumat
"Saaaayang ..aku nggak taaahaan nih " seru Ashanty
dengan nafas memburu dan keringat bercucuran, jepitannya semakin kuat dan
dengan sekali genjot keras Ashanty melengkungkan badanya dengan menegang,
kuremas dengan kuat buah dadanya
"Aaaaaah '. " lenguh Ashanty melengkung, kemudian
berkelonjotan, vaginanya menjepit kuat kontolku, kutahan agar aku tidak
orgasme. Dari vaginanya memancar cairan panas membasahi kontolku, Ashanty
langsung berkelonjotan dan kupeluk dengan erat, kuciumi pada pundakknya,
Ashanty memelukku dengan membuang nafas. Lama lama tubuhnya
diam, hanya dadanya masih bergerak membuang nafas. "Namamu siapa, sayang
" tanya Ashanty dengan pelan "Burhan .. panggil saja Han "
kataku dengan mengelus punggung Ashanty. "Baru kali ini aku rasakan ..
Anang selalu keluar sekali main .. payah tuh " semprot Ashanty. Kata kata
Ashanty membuatku semakin bersemangat, aku akan bertahan tidak orgasme ronde
selanjutnya "Rasakan saja nanti . kamu akan ketagihan sama kontolku "
"Aku sudah ketagihan, sayang " ucap Ashanty. Kedua kaki Ashanty
menjepit pinggangku dengan erat. Kedua tangannya merangkul ke pundakku dengan
erat. "Janji ya .. kalo lain waktu aku main lagi sama
kamu ' kamu jahat .. menculikku .. aku banyak pekerjaan ..
kalo aku senggang kamu mau khan ?""Mau .. " "Baik ' beri
akuw
aktu dulu ya .. ndak apa khan ?" tanya Ashanty
"Terserah .. " "Nanti keluarkan spermamu di dalam saja ' "
"Siapa yang
memperawanimu,sayang " tanyaku "Anang si brengsek
itu .. " maki Ashanty. "Kecewa yaaa ?" "Demi alasan duit
saja .. kalo nggak digituin nggak mau .. Anang lebih jahat dari pada kamu ..
sudah jahat letoy lagi .. " "Kok masih mau ?" "Tauk ..
nyesal aku memberikan keperawananku pada dia .. " sesal Ashanty dengan
memelukku lagi lebih erat, mengatur nafasnya dengan teratur. Mendadak ada suara
dering hape, ternyata hape Ashanty yang berada di ruang depan "Sayang ..
boleh nggak aku telepon .. janji aku nggak lapor polisi " pinta Ashanty
dengan mengelus pipiku, kemudian melumat bibirku dengan rakus "Boleh ..
" "Cabut dulu yaaa " pinta Ashanty dengan mencoba menarik
pantatnya pelan pelan, kontolku terasa seret sekali dicabut, Ashanty sampai
meringis kesakitan "Siaaal .. gede banget nih kontolmu, sayaaang "
pekik Ashanty dengan gemas, untung belum mengering, aku sebenarnya nggak tahan
juga kalo genjot lagi aku bakalan muncrat, sempit sekali lubang vagina Ashanty.
Kami terpekik bersama saat berusaha melepaskan tubuh kami,
dengan tenaga
ekstra akhirnya lepas juga, Ashanty langsung keluar kamar
menuju ruang tengah. Sedang aku langsung ngeloyor ke kamar mandi, kukocok
kontolku dengan cepat dan keras agar muncrat, aku sampai merem menikmati oralku
dan aku muncrat dengan lirih, air maniku muncrat sampai menembak ke dinding,
aku merasa lemas. Aku hirup nafas dalam dalam menguasi situasi, lalu aku
membersihkan kontolku. Kubayankang tubuh seksi Ashanty telanjang bulat, pelan
pelan kontolku mulai menegang lagi, kukocok lagi dan lama lama kontolku
setengah ngaceng, aku lalu keluar kamar, kemudian melihat Ashanty yang berdiri
membelakangiku, aku langsung memeluknya lagi belakang dan meremas buah dadanya,
membuat Ashanty langsung menggelinjang. Tangan kirinya menahan tanganku yang
semakin nakal meremas buah dadanya bergantian, Ashanty kemudian menutup
teleponnya "Kamu nakal ' ayooo .. terusin lagi yaaa .. " ujar Ashanty
dengan menarik tanganku kembali menuju ke kamar. Sampai di kamar, Ashanty
langsung memelukku dan kami saling melumat dan memilin di ranjang, kami sangat
rakus sekali memadu birahi.
"Keluarkan
kejantananmu, sayang .. beri aku kepuasan dengan kontolmu ..
ayoo masukin " perintah Ashanty dengan tersenyum, nafasnya memburu dengan
cepat. Aku langsung mempaskan batangku ke lubang Ashanty "Akan kubuat kau
merintih rintih, meronta ronta ' " ejekku dengan menekan batangku ke lubang
kemaluan Ashanty. "Pelan, sayang ..
huh .. kontolmu benar benar besar sekali .. tak pernah aku
merasakan sebesar dan senikmat ini .. sayang kalo diliewatkan .. " kata
Ashanty dengan tersenyum padaku, kemudian meringis dengan menggigit bibirnya
karena aku menekan batangku dengan sekuatku membuat batangku melesak sampai
separonya, itu saja sudah membuatku sampai gemetaran lagi, kedua kaki
Ashanty dilingkarkan di pinggangku. "Tarik dulu ..
dorong yaaa .. nanti genjot
aku .. " ujar Ashanty dengan memagut bibirku dan kami
berpagut dengan penuh kemesraan, seperti tak ada lagi rasa takut pada diri
Ashanty. Sebelumnya menolak nolak diajak, setelah dipaksa dan mau, kini malah
ketagihan dan ingin dipuaskan dengan segera. Aku terus menekankan batangku
lagi, mili demi mili batangku melesak pelan pelan, dengan kutarik dan kusentak
membuat Ashanty mendongak dengan melenguh"Aaauh ..aaah ' sakitnyaaaa ..
jahat kamuuuu " pekik Ashanty dengan melingkarkan kedua tangannya
memelukku. "Enak sekali lubangmu, Shan ' jangan biarkan si Anang terlalu
sering menyetubuhimu .. biar aku saja" pintaku dengan tersenyum "Asal
kamu ndak maksa maksa aku nggak masalah .. caramu itu yang jahat .. "
ledek Ashanty dengan mencubit ke punggungku. "Janji ya kalo ada waktu luang
kita bercinta lagi ya " "Iyaaa . ayo genjot ' hajar aku ' " ajak
Ashanty dengan mulai menggerakan pantatnya memutar. "Siap siap Shanty,
sayangku " kataku dengan tersenyum dan disambut senyum dan pagutan
Ashanty. Aku langsung melumat bibir Ashanty dengan rakus, kemudian aku
menyodokan batangku
dengan pelan pelan, tangan kananku meremas buah dadanya
sekerasnya, membuat Ashanty langsung berontak, menggelinjang, lumatan yang
rakus dan meneydot nyedot dibalas oleh Ashanty tak kalah rakus, aku terus
melakukan sodokan keluar masuk vagina Ashanty, tanganku dengan gemas meremas
keras lagi buah dada Ashanty. Ashanty menarik kepalaku.
"Kau buas sekali .aaah ..aaauh ' hhhhssss' mmmm "
pekik Ashanty yang belum selesai bicara sudah aku lumat lagi, membuat Ashanty
sampai kepayahan melawanku, bagian dadanya berusaha montang manting kesana
kemari, namun tanganku tak pernah lepas dari buah dadanya, gantian aku dengan
tangan kiriku yang meremas buah dada sebelahnya, sedang tangan kananku memegang
dahi Ashanty, sehingga membuat Ashanty berhenti melawan lumatanku, hanya
rintihan dan lenguhan saja yang terdengar. Batangku keluar masuk dengan mantap,
Ashanty mengimbangiku dengan pelan, tak seimbang dengan gerakanku yang semakin
cepat dan keras menyodok nyodok. "Haaan ..aaah ' pelan aah ..sakit "
erang Ashanty
dengan menahan kepalaku agar tidak melumat, namun aku tak
menyerah dengan terus menyerbu bibir manis Ashanty itu. Kusodok sodok dengan
cepat, terasa sekali batangku diremas dua kali lipat lebih keras membuatku
ingin terus menggenjotnya. "Ayooo .. keluarkan spermamu, sayang "
kata Ashanty dengan memelukku erat dan melayani nafsuku dengan melumat lagi dan
kami saling memeluk dengan erat, Ashanty selalu mendongak ke atas ketika aku
dengan gemas menciumi lehernya dan buah dadanya aku remas, serta aku menyodokan
batangku
Menit demi menit aku menggerakkan pantatku lebih cepat
membuat Ashanty semakin kepayahan, jepitan vaginanya di batangku menyempit
dengan cepat pertanda mau orgasme "Saaayaaang ..aaah .. kuaaaatnya
kaaamuuu " pekik Ashanty dengan menahan ke dadaku, tangan kirinya mencegah
tanganku meremas buah dadanya, namun aku terus menyodokan dan kuhentikan
remasanku, lalu aku bertopang dengan kedua tanganku dan kini aku menggenjot
Ashanty dengan keras dan membuat Ashanty orgasme lagi, kedua kakinya menjepit
dengan keras pada sodokanku yang
membuat Ashanty. Ashanty melengkung dengan melolong
"Akuuu daapaat ..dapaaaaaat " erang Ashanty dengan menegang kemudian
berkelonjotan bak cacing panas, kuhentikan sodokanku dan Ashanty masih
berkelonjotan, terkadang mengejan dengan keras memuntahkan cairan orgasmenya,
kontolku kembali disiram cairan hangat lagi dan Ashanty kemudian lemas pelan
pelan, dadanya naik turun
menikmati orgasme. Nafasnya tak teratur.Kutundih dan
kuberikan ciuman di lehernya, kemudian aku gigit untuk memberikan cupangan,
Ashanty menahan kepalaku namun sudah terlambat, aku menggigitnya sehingga
Ashanty mendelik dan mengerang
"Aaaauuuuuh '.saaaakiiit " pekik Ashanty yang
akhirnya pasrah saja. Kami terdiam kemudian dengan mengatur nafas, habis itu
Ashanty dengan marah mencakar punggungku "Kamu jahaaaaaaaaaaaat .. bikin
cupang segala .. jahaaat " ucap Ashanty dengan mata marah "Kau
milikku, sayang .. aku berhak melakukan apa saja ' " balasku tak kalah
memandang matanya dengan menahan rasa sakit
cakaran tangan Ashanty "Lain kali kalo cupang jangan di
leher ' bisa ketahuan orang .. " ujar Ashanty dengan mengelus lehernya
yang perih, lalu dengan diam memalingkan
mukanya "Itu masih bisa ditutup dengan baju kok, nggak
di leher atas " "Lain kali kalo nyupang di buah dadaku saja ' "
ucap Ashanty dengan mengalah "Tapi kamu suka khan ?" ledekku
"Nggak .. enak saja .. " maki Ashanty dengan kesal. "Ya dah ..
nanti aku cupangin kamu di buah dadamu " kataku lagi dengan tersenyum
"Jangan ah .. kapan kapan saja .. aku nggak mau main lagi kalo kamu jahat
begitu .. " keluh Ashanty "Oke deh ' tapi kalo
Shanty nggak mau kuatur .. awas " ancamku "Ndak masalah ' kuatnya
kamu belum keluar juga .. Anang tidak ada apa apanya deh ' letoy banget"
"Dah tuwek kali .. " ledekku "Tuwek .. plus
letoy ' satu ronde saja dah menyerah " maki Ashanty dengan kesal.
"Masih mau nerusin ?" "Ihhh .. kamu belum keluar .. nanti kamu
keluarin yaaa .. kamu kuat dan perkasa, aku mendambakan lelaki perkasa
sepertimu .. sayang kamu kasar dan jahat .. kalo kamu mau romantis .. aku nggak
masalah bercinta denganmu terus .. " "Aku kesal sama kamu nggak nurut
" "Baiklah sayang .. kuberikan diriku seutuhnya padamu .. puaskan
dahagaku .. berikan aku kenikmatan luar biasa seperti tadi .. setubuhi aku
sepuasmu .. buat aku menggelepar tak berdaya minta ampun " ajak Ashanty
dengan tersenyum "Okeee .. kau akan merasakan kenikmatan cinta sangat luar
biasa Ashanty sayang .. Ashanty, oh .. betapa mulus dan seksinya kamu .. akan
kusetubuhi dan kuhamili dirimu " "Aku nggak bakalan hamil, aku tidak
dalam masa subur .. enak saja menghamili aku .. kalo aku hamil, aku nggak bisa
merasakan kenikmata cinta lagi .. ntar ya beri waktu .. nanti biar aku atur,
agar Anang tidak minta menyetubuhiku .. aku milikmu .. bukan milik Anang lagi
.. " ucap Ashanty dengan memelukku dengan erat dan membisikkan kata
romantis
"Kau hebat, sayang .. kontolmu hebat .. segede kontol
kuda .. mantap, besar panjang ' ganas dan juga jahaaat " bisik Ashanty
dengan menjilati telingaku "Kau sangat seksi sekali Ashanty .. lonteku,
gundikku .. " "Ih .. kamu makin jahat nyebut aku lonte, gundik ..
jangan
pake kata itu .. nggak romantis " ledek Ashanty dengan
menggigit telingaku pelan "Lalu apa, sayang " tanyaku dengan berbisik
lagi "Jadikan aku sebagai bak istrimu .. salurkan libidomu ke aku terus ..
aku puas akan sodokanmu yang sangat mantap sekali .. jadikan aku peliharaanmu
saja " "Apa bedanya .. itu sama saja gundik " semprotku nakal
menjahil telinga Ashanty "Huuuuh .. ya deh .. jadikan aku pemuas nafsumu
.. aku akan selalu melayani kamu .. lain kali kalo aku minta kamu kudu siap ya
"
Kami tertawa kecil dan memeluk dengan erat dan kami diam
kembali mengatur nafas. Setelah kami merasa cukup untuk mengembalikan
tenaga,aku mengajak Ashanty untuk kembali menuntaskan asmara birahi. "Mau
berhenti atau terus ?" godaku "Berhenti ? enak saja .. terusin ..
" pekik Ashanty dengan mencubitiku.
"Nah . ketahuan belangnya .. tadi nolak nolak diajak ..
sekarang malah nagih " "Habis kamu jahaat duluan ' " semprot
Ashanty dengan memelukku dan menggulingkan sehingga kini aku dibawa.
"Nungging ya .. Anang nggak bisa tuh .. kalah satu ronde langsung
menggelepar " "Oke .. cabut
dulu, sayang " ujarku dengan menahan pantatku, Ashanty
menaikan pantatnya, terasa sangat seret tercabut batangku yang masih ngaceng
itu. Ashanty sampai meringis keenakan ketika gesekan kontolku "Gilaaa
bener nih .. enak sekali kontolmu, sayang " puji Ashanty dengan tersenyum
lalu membalikan badannya dengan nungging. Kedua tangannya ditumpukan dengan
ditekuk di ranjang, aku menjadi terangsang dengan posisi nungging , aku lalu
duduk dan langsung meremas pantat Ashanty, Ashanty langsung menggoyangkan
pantatnya "Kalo aku goyang kamu suka khan ?" tanya Ashanty dengan
mengerling nakal "Betul ..
nikmat sekali pantatmu, sayang " pujiku dengan maju
lebih dekat, selakanganku
kutempelkan ke pantat Ashanty, batangku lalu kupegang, aku
mendesak maju, memasukan batangku, pelan pelan aku
menekan. Posisi nungging Ashanty sangat merangsang sekali,
apalagi buah dadanya yang menggelantung sangat indah sekali, siapa tak tahan
pasti akan segera meremas buah dadanya yang montok itu. Aku majukan lagi
pantatku menekan dengan tenaga besar membuat Ashanty berteriak
"Pelaaaan, sayaaang .. sakit aaah " erang Ashanty
dengan menggigit bibirnya. "Maaf ya ' " kataku dengan pelan pelan
menekan, lalu
menarik lagi dan kusodokan dengan keras membuat Ashanty
langsung menjerit "Haaaaaaaan .. sialan kaaau " maki Ashanty dengan
setengah marah namun kemudian tersenyum sangat nakal dengan mengerling.
kontolku sudah melesak separo lebih dan kutarik dan kutekan lagi, Ashanty
menahan dirinya agar tidak kesakitan kalo aku menekannya
dengan keras, namun Ashanty kecele "Siaaal kau, sayang .. ngerjain aku
yaaa " ujar Ashanty dengan mengempitkan kakinya menjadi batangku terjepit
sangat keras "Waduuuuuh .. sakiiit " erangku dengan gemas
"Rasaaiiin " maki Ashanty dengan tertawa dan kemudian kembali
memandang ke depan, tepat di seberang ranjang ada cermin besar, terlihat
Ashanty menggigit bibirnya, kadang menggeleng geleng pertanda nikmat sekali
batangku masuk lewat belakang "Tekan yaaa .. amblasin saja ' mau keluar
ndak ?" "Aku nggak tahan kalo dijepit begini .. gila ini vaginamu
Shan ' legit dan ketat " pujiku dengan memajukan tanganku dan meremas buah
dadanya.
"Yaaa ' enaak sekali Han, sayang ' uuuuuh ..aaaaah ..
" puji Ashanty yang disambung dengan erangan. "Fiuuuh " siulku
dengan senang "Remes buah dadaku, sayang .. sesukamu saja " ajak
Ashanty dengan menekan ke belakang dan membuat kontolku menjadi amblas. Lalu
aku menarik kontolku dan menggenjotnya maju mundur membuat Ashanty tergoncang
goncang "Auuuuh ..aaaah ..
uuuuh .. hhhhhhsss. '. fiuuuuuuuh " lenguh Ashanty yang
termakan birahi tinggi, senang sekali rasanya Ashanty bisa disodoki dengan
kontol besar "Aku senang sayang .. kontolmu yang besar menyodokiku dari
belakang ..aaaaah ..aaayoo . genjot lagi dengan keras " ajak Ashanty
"Oke " jawabku singkat dengan menggenjotnya lebih cepat, Ashanty
sampai melolong, berteriak tak karuan, kepalanya menggeleng geleng, dadanya
menggelinjang karena aku remas. Kupegang kedua buah dadanya membuat Ashanty
sampai menekan kepalanya ke ranjang "Gilaaa .. Haaan .. nikmaaaaaaat '.
bangeeeeeet nih " pekik Ashanty dengan menggigit bibirnya lagi.Aku
menggenjot Ashanty dengan cepat karena aku tak tahan lagi, batangku terasa
panas, gesekan batangku menimbulkan suara merdu dan membuat Ashanty tertawa
senang
"Ayooo ..soooodooook .. yaaa .. soooodoook "
Ashanty memberi aba aba. Menit demi menit aku menyodoki dari belakang itu
membuatku tak tahan lagi, demikian pula dengan Ashanty. Kami mencapai orgasme
setelah kontolku dengan keras menyodoki, jepitan Ashanty di vaginanya menyempit
dengan cepat, Ashanty melolong dan berteriak "Saaayaaang .. maaauuu
..sampaii nih " pekik Ashanty yang tergoncang goncang aku sodoki
"Iyaaa .. sama .. kempitkan kakimu aaah .. aku mau muncrat "
"Oke .. di dalam yaaa " ujar Ashanty dengan mengempitkan kakinya,
Ashanty mengangkat kepalanya ke atas dan menegang dengan kaku, aku menegang
kaku mneyusul kemudian, batangku kembali disiram cairan panas, lalu kutembakkan
air maniku dan kusodokan dalam dalam. "Creeeeeet ' creeeeeet ..
creeeeeeeet ' creeeeeeeeet " lebih dari lima kali aku menyemburkan isi
kontolku. Ashanty menggelepar dengan bertumpu pada kepalanya, sedang aku
menahan dengan memegang kedua buah dadanya dengan menindih Ashanty yang masih
nungging kontolku mengucur cairan kental keluar dari sela sela lubang kemaluan
Ashanty, Ashanty berkelonjotan, demikian pula dengan aku. Kami akhirnya diam
dengan mengatur nafas.
"Sayaaang .. cabut aaah .. " pinta Ashanty. Aku
menarik kontolku yang penuh dengan lendir, melihatku yang hanya memandang ke
kontolku, Ashanty membalik badannya "Yaaaaaaa .. aaampuuun .. banyak
sekali " pekik Ashanty dengan berbinar lalu dengan rakus dijilati kontolku
lalu dikulum untuk dibersihkan, tanpa jijik Ashanty menelan semua air maniku
yang bercampur dengan cairan Ashanty. Lama lama kontolku menjadi bersih walau
tidak ngaceng sekali, setelah itu Ashanty tersenyum padaku. Lalu menghempaskan
badannya tiduran untuk mengatur nafas, matanya dipejamkan,s edang aku juga
menyandarkan badanku dengan mengambil bantal Kami diam sangat lama sampai kami
tertidur. Aku bangun terlebih dahulu, kulihat Ashanty yang pulas dan
kubangunkan. "Makasih Han .. aku mandi .. setelah itu pulang .. yuuuk ..
kumandiin kamu " ajak Ashanty Kami mandi bersama dengan cepat karena
Ashanty memintaku untuk menghemat waktu, setelah mandi Ashanty mematut di
cermin, lalu memelukku
dan memberikan pagutan mesra. Kuremas pantatnya. "Gimana
mau pulang nih .. aku nggak tahu jalan pulang .. aku di
mana nih " tanya Ashanty
"Tenang ' aku antar yaaa .. kamu keluar dulu "
kataku dengan tersenyum "Okee " Ashanty keluar dari kamar, aku
membuka obat bius cairan yang bisa membuat orang pingsan, kusimpan di tempat
tersembunyi lalu aku membasahi sapu tangan, kemudian aku keluar dari kulihat
Ashanty tersenyum padaku, kini sudah sangat cantik dipoles dengan beda dan
lisptik. "Tuuuuh .. lihat keluar " kataku "Ada apa .? "
tanya Ashanty dengan membalikkan badanya, aku langsung membekap hidungnya
dengan sapu tangan itu, Ashanty meronta ronta namun tak berapa kemudian menjadi
pingsan, aku membopong Ashanty menuju mobilku. Kubawa tas Ashanty dan di mobil
itu aku langsung membuka roknya lalu menarik celana dalamnya dan kulepas lalu
kusimpan dalam saku celanaku, demikian pula dengan BHnya aku lepas dan bajunya
aku rapikan kembali Aku menuju kembali ke Jakarta, kembali ke parkiran mobil di
mana mobil Ashanty terparkir, hari sudah menggelap ketika aku sampai, kebetulan
lahan sampingnya kosong, aku langsung memindah Ashanty dan kududukan di
kursi stir. Aku menunggu lumayan lama, kuciprati dengan air
mineral agar bangun.Pelan pelan Ashanty membuka matanya dengan
sayu. Mengucek matanya pelan, lalu kesadarannya pulih
"Dimana aku " tanya Ashanty dengan mengelap mukanya, lalu memalingkan
wajahnya bertemu denganku "Dimana Han ? aah .. kamu apain aku tadi "
tanya Ashanty dengan melotot "Sudahlah .. kamu sudah sampai Jakarta dan
berada di mobilmu sendiri " "Kamu membiusku yaaa .. jahat kamuuu
" ujar Ashanty dengan marah "Aku tak mau kamu tahu di mana kita tadi
.. aku takut kamu lapor polisi " "Aku nggak lapor .. aku malah puas
bercinta denganmu ' " balas Ashanty dengan tersenyum "Ya sudah ..
selamat pulang .. lain hari
kita janjian yaa" kataku dengan memegang kepala Ashanty
dan melumatnya dengan rakus, Ashanty membalas lumatanku, lama kami saling
memagut. Kami menyudahi saling pagutan
itu, aku keluar dari mobilnya dengan tersenyum, Ashanty
belum sadar kalo tidak memakai BH dan CD. Kuberikan CD dan BHnya itu membuat
Ashanty meraba buah dada dan selakangannya "Kamu jaaahaaat .. jaaahaat
" maki Ashanty dengan gemas. Aku tak mengubris dan meninggalkan Ashanty,
lalu aku masuk ke dalam mobilku dan melenggang pergi, Ashanty lalu menghidupkan
mobilnya dan menguntit aku.
Keluar di keramaian Jakarta yang malam itu lenggang, aku
masih dikuntit oleh Ashanty, aku masuk ke parkiran basement di jalan jenderal
Sudirman, lalu aku keluar lagi menuju Senayan, sesampai di Senayan aku ngebut
masuk tol, mobil Ashanty ketinggalan karena aku zig zag menyalip trus, aku lalu
keluar dari tol. Tak lama kemudian mobil Ashanty terlihat di jalan tol dan
tidak keluar, aku lalu memutar lewat jembatan Tomang. Kutelpon Ashanty.
"Hallo " jawab Ashanty "Kecele yaaa .. aku sudah nggak di jalan
tol " kataku dengan penuh kemenangan "Sialaaan kau .. jahat .. "
"Yaaa dah .. puas khan tadi ?" "Iyaaa ' kapan mau bercinta lagi
sayang ?" tanya Ashanty "Kapan saja .. hubungi nomer ini yaaa ..
" "Okeee " Paginya aku mengganti mobilku dengan kepunyaan teman
untuk membuntuti Ashanty, pagi pagi aku sudah berada di perumahan Ashanty. Lama
sekali tak keluar sampai jam 10.00, baru jam
11 siang Ashanty keluar dengan mobilnya. Aku langsung
membuntutinya. Mobil Ashanty menuju ke arah Semanggi dan
berputar menuju ke arah Blok M, di depan Polda Metro Jaya, Ashanty memelankan
kendaraannya, lalu terhenti. Rupanya Ashanty mengalami kebimbangan, ingin
melaporkan kasus penculikan namun mendapatkan kepuasan seks yang luar biasa,
pikirannya berkecamuk, aku juga berhenti pada sebuah warung di bawah jembatan
Semanggi.
Aku langsung menelponnya "Haalooo " "Mau
lapor polisi ya ?" "Haaah .. kamu di mana ?" "Kalo kamu
lapor polisi .. foto dan videomu agar tayang sejam lagi " ancamku
"Nggak ah .. aku di rumah kok " ujar Ashanty bohong "Enak saja
.. kamu di depan Polda Metro .. " kataku dengan ketus Ashanty membuka
jendela mobil dan mencari cari aku "Kamu di mana ?" "Segera
masuk ' sana lapor ' aku tenang sajaaa " "Nggak ah ' bingung .. mau
ngelaporin kamu .. nantinya aku nggak bisa dapat kepuasan kayak semalam ..
gimana ya .. aku takut karirku hancur .. please ' asal kamu jangan upload aku
nurut kok " "Kamu hendak lapor .. kalo ketemu kamu akan kuhukum ..
" ancamku dengan pelan "Aaaah jangan aah .. ampuni aku .. "
"Kau milikku sayang .. jangan rusak dirimu ' nasibmu ditanganku .."
"Iyaaa .. aku milikmu please .. aku janji nggak lapor .. janji .. sungguh
" ujar Ashanty dengan memohon mohon. "Hukuman pertama .. besok
kamu temuin aku yaaa .. bawa uang 5 juta untukku .. "
"Hmmm .. kamu mau memeras yaaa " ejek Ashanty dengan ketus.
"Tidak .. itu kesalahanmu pertama hendak lapor ..
setiap kesalahan ada hukuman, aku masih mending mendendamu .. kalo kamu aku
ikat dan kusodoki gimana ?" "Okeee .. okeee aku nurut saja .. baik
aku nggak lapor " "Percuma lapor polisi .. kamu malah malu diliput
wartawan .. tuh di dalam banyak wartawan, nikmati saja, sayang ' kamu khan puas
kuservice .. janjinya nggak
lapor tapi malah mau ke polda .. gimana nih"
"Iyaaa sih .. tolong yaaa .. jangan hancurkan karirku .. aku menurut kamu
saja, aku milikmuterserah mau diapaain .. tapi aku kudu dipuasi lagi ya besok
" "Naah .. ngaku pasrah kok ngeyel " "Oke ..sudah ah .. aku
nurut kamu .. besok aku bawain uang lima juta tunai " jawab Ashanty dengan
berat. "Anggap saja kemaren hari buruk yang berakhir dengan kepuasan ..
nikmati saja harimu .. akan kupegang teguh janjiku asal kamu nurut dan nggak
lapor. Kamu bimbang mau lapor nggak dapat lagi kepuasan
seks .. iya khan ?" "Iyaaa .. "
jawab Ashanty dengan menghembuskan nafasnya yang terdengar
di handphoneku. "Ya dah .. tinggalkan polda metro .. kerja atau pulang ..
jalan "
Ashanty menjalankan mobiilnya lagi dan meninggalkan Polda
Metro dan menuju ke arah Blok M. Dalam mobilnya menetes air matanya lagi. Berhenti
di pinggiran halte
dan terpekur "Bingung .. mau lapor .. kok semalam aku
puas banget bercinta dengan dia .. Anang letoy banget, nggak bisa ngasih
service kayak dia .. huh .. ya
sudahlah .. dari pada karirku hancur .. aku nurut saja,
lebih baik itu .. puas sekali aku bercinta dengannya .. aku sampai menggelepar
.. mainnya enak banget .. " ujar Ashanty dengan berbicara sendiri lalu
dihapusnya air matanya lalu menjalankan mobilnya lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar