Empat Mata XXX : Tamara Blezinsky EDITION

(Penonton bersorak-sorai dan bergemuruh menyambut kehadiran
presenter Empat Mata XXX yang terkenal ndeso - Tukul Arwana saat pria berbibir
ndower itu memasuki studio)
Selamat malam pemirsa, baik yang di studio maupun di rumah.
Malam hari ini kita kedatangan tamu istimewa yang saya yakin sangat
ditunggu-tunggu oleh pemirsa
semua. Tamu kita kali ini tentunya tak asing lagi, dia
adalah seorang artis terkenal, model, pemain sinetron, pemain film, bintang
iklan dan kebetulan dia juga seorang janda kembang yang cantik, menarik,
bodynya seksi dan wajahnya melankolis. Walaupun janda kembang ini sudah
memiliki seorang anak, tapi saya yakin pasti banyak sekali pemirsa yang
mengantri kalau-kalau artis satu ini akhirnya mau menikah lagi. Putra tunggal
artis ini kini tinggal bersama mantan suaminya dan walaupun artis ini sudah
sangat merindukan sang buah hati, tapi susah sekali bertemu dengannya, kalau
saya usul sih, daripada repot mending bikin lagi yang baru. Sebenarnya dia sudah
meminta saya menjadi pengganti mantan suaminya itu, tapi saya menolak karena
sibuk syuting Empat Mata XXX dan menjadi bintang iklan dimana-mana, wahahahaha!
Baiklah, mari kita sambut saja! Tamara Bleszynski!
(Penonton bersorak-sorai dan bergemuruh)
Diiringi lagu yang dimainkan oleh band Peppy, sosok model
dan pemain sinetron terkenal Tamara Bleszynski masuk ke panggung. Penonton
makin ramai memberi sorak sorai karena penampilan Tamara yang cantik semakin
terlihat seksi dengan balutan kemeja dan rok yang ketat berwarna gelap, kontras
dengan kulitnya yang putih mulus tanpa cacat. Rambutnya yang panjang dibiarkan
tergerai indah menambah pesona. Rok yang dikenakan Tamara cukup pendek di
bagian bawah sehingga kakinya yang jenjang terlihat menantang dan didukung oleh
sepatu berhak tinggi, pantatnya yang bulat terdorong ke atas, sangat
menggiurkan mata yang memandang. Tapi tentu saja dari semua kemewahan tubuh
memikat Tamara, yang paling menarik adalah buah dadanya yang membusung dan
ranum, sangat menggairahkan, konon katanya buah dada itu pernah diasuransikan.
Tukul yang didatangi Tamara langsung meneteskan air liur
menatap keindahan body tamunya yang seksi ini. Kalau sama yang ginian, Vega
alias Ngatini sih kalah jauh. Tak ayal, ular naga Tukul bergerak-gerak di
selangkangannya.
Selamat malam, Tamara. Sambut Tukul sok akrab.
Selamat malam. Jawab Tamara lembut. Tutur katanya yang sopan
membuat Tukul tambah belingsatan. Dia berusaha menekan ular naganya yang malah
tambah ngaceng saat dekat dengan Tamara.
Keduanya bersalaman dengan hangat. Tukul langsung
keringetan. Tangan Tamara sangat halus dan mulus. Dengan aksi tipu-tipu
pura-pura menyapa penonton, Tukul mengeluskan jempolnya yang besar ke tangan
Tamara. Untung saja janda cantik itu sudah biasa menghadapi laki-laki yang
memanfaatkan situasi seperti Tukul ini, jadi dia diam saja dan terus tersenyum
ke arah penonton.
(Penonton bersorak-sorai Cium! Cium! Cium!
Tukul berbisik pada Tamara, Bagaimana Tamara? Penonton
meminta saya mencium Tamara? Kalau tidak mau tidak apa-apa lho
Tamara tersenyum manis. Sebagai tamu tidak pantas rasanya
dia menolak host yang namanya kian kondang di Indonesia ini, lagipula apa
salahnya sekedar cium pipi?
Boleh saja, kok Mas Tukul, bisik Tamara, cheek to cheek aja
kan?
Tukul langsung tersipu-sipu malu. Wah, ini yang namanya
kesempatan!
“Iyalah, cuma cipika cipiki biasa aja, sekedar face to
face.â€
(Penonton masih terus berteriak Cium! Cium! Cium!
Tamara menyodorkan pipinya pada Tukul untuk cipika-cipiki.
Tapi dasar Tukul, mumpung ada kesempatan nyosor janda secantik Tamara, pasti
tidak akan disia-siakannya. Kapan lagi dia bisa dekat dengan Tamara? Sambil
memonyongkan bibirnya yang memble, Tukul mendekati pipi Tamara.
Dengan senang hati Tamara menerima ciuman pipi kanan dan
kiri dari Tukul, tapi janda kembang yang cantik itu kaget saat bibir nyonyor
Tukul tiba-tiba saja nyosor ke bibirnya!
Nekat amat sih nih orang? Batin Tamara, Main sosor aja!
Tukul menikmati saat terindah dalam hidupnya ini. Dengan
pandai dia memanfaatkan situasi dan berhasil mencium bibir indah Tamara. Mantan
model itu terkejut dan langsung pucat pasi. Dia kaget sekali karena tiba-tiba
saja diserang oleh Tukul. Tapi Tukul malah makin berani saat Tamara bereaksi
dan mencoba melepaskan ciumannya.
Bibir memble Tukul melekat di bibir Tamara dan ditekan-tekan
dengan kasar, dia mengoleskan bibir besar yang basah oleh air liur itu ke bibir
sang tamu. Tamara meronta sesaat tapi dia kemudian teringat kalau saat ini
mereka sedang berhadapan dengan live audience, tidak saja yang berada di studio
tapi juga sebagian besar masyarakat yang menonton di depan televisi sedang
memperhatikannya, dia tidak ingin melakukan tindakan brutal dan emosional yang
nantinya bisa menimbulkan keributan dan skandal. Sudah cukup semua masalah dan
gosip yang menghantuinya sepanjang hidup, kalaupun ciuman si Tukul ini dinilai
kurang ajar, dia bisa menuntutnya nanti di pengadilan, tentunya setelah acara
ini selesai.
Dasar si Tukul mupeng, bukannya berhenti malah tambah hot.
Tangannya memeluk Tamara dan bergerak nakal menjelajahi setiap lekuk tubuh
Tamara, berulang kali tangan Tukul yang masih memeluk Tamara meremas pantat ibu
muda yang cantik itu dengan gemas. Lidah Tukul bergerak seperti ular dan
mencoba memasuki lubang kecil mulut Tamara. Janda jelita itu menggeleng dan
menolak, tapi apalah artinya penolakan Tamara terhadap seorang pria kutukupret
seperti Tukul. Lidah Tukulpun segera masuk ke dalam rongga mulut Tamara dan
menjelajah ruang itu dengan buas.
Tamara geleng-geleng kepala. Mimpi apa dia semalam kok hari
ini bisa-bisanya diajak french kiss sama Tukul? Setelah beberapa saat
berciuman, akhirnya Tukul melepaskan Tamara yang megap-megap mengambil nafas.
Ciuman sama Tukul ibarat menempelkan bibir ke alat penyedot debu, sedotannya maut!
(Penonton bersorak-sorai dengan gembira)
Tukul mendekati kamera sambil cengengesan. “Gimana pemirsa
semua? Pengen ya? Pengen? Makanya jadi orang sukses! Jangan miskin terus!
Usaha! Saya bisa begini juga karena bekerja dari nol, kesuksesan ini adalah
hasil dari kristalisasi keringat! Saya dulu berawal dari pekerjaan kasar, lalu
menjadi cover boy, lalu jadi pelawak sampai sekarang sukses seperti ini
(Penonton mengelu-elukan Tukul dan tertawa terbahak-bahak)
Tukul segera mempersilahkan Tamara duduk dan
berbincang-bincang sejenak dengannya tentang hal-hal formal. Akhirnya tiba
memperkenalkan tamu berikutnya.
“Pemirsa, setelah mendapatkan restu dari pihak pengadilan,
akhirnya Empat Mata XXX mendapat kehormatan untuk mempertemukan Tamara dengan
mantan suaminya dalam rangka mencari titik temu secara kekeluargaan hak asuh
Rasya anak Tamara dan Rafly. Setelah dikonfirmasi, telah datang tamu yang
berikut ini, tidak lain dan tidak bukan, mantan suami Tamara, Rafly!
(Penonton bertepuk tangan saat Rafly masuk ke panggung,
bersalaman dengan Tukul dan Tamara)
Tukul mempersilahkan Rafly untuk duduk.
Baik, kembali ke laptop! Tukul memicingkan mata untuk
membaca kalimat yang tertayang di layar monitor laptopnya. Untuk Rafly, jadi
kedatangannya hari ini ke edisi spesial Empat Mata XXX adalah untuk memberikan
solusi bagi Tamara tentang hak asuh Rasya? Benar begitu?
Rafly mengangguk dan tersenyum. Benar sekali, Mas Tukul.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya selaku pengasuh Rasya memberikan
kesempatan pada Tamara untuk memperoleh kembali Rasya dengan syarat harus
memenuhi beberapa permintaan saya.
Untuk Tamara,Tukul menunjuk ke arah tamunya yang cantik.
Bagaimana menurut Tamara penawaran Rafly ini?
Menurut saya, ini kesempatan yang baik sekali bagi saya
untuk membuktikan bahwa tekad saya untuk kembali berdua dengan buah hati saya
sangat besar dan tidak akan terkikis oleh apapun juga. Saya bersedia melakukan
apapun permintaan Rafly asalkan bisa kembali bersama Rasya.
Tukul kembali ke depan kamera. “Baiklah pemirsa,
sepertinya Tamara dan Rafly akan melakukan perbincangan yang cukup hangat dan
serius, apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya akan kupas lebih jauh lagi,
tetap di… EMPAT MATA XXX!!
###
Setelah jeda iklan, akhirnya kita kembali bertemu. Kata Tukul
sambil cengengesan berdiri di depan kamera. Saya minta maaf, slot iklan kami
memang sudah sangat penuh dan banyak perusahaan yang mengantri untuk bisa
menampilkan produknya di acara ini. Mudah-mudahan pemirsa sabar yah, ya begini
ini ciri-cirinya acara yang sukses, iklannya banyak! Wahahahaah!
Tukul duduk kembali. Back to laptop! Untuk Rafly, silahkan
mengutarakan keinginannya.
Kalau Tamara ingin ketemu Rasya, ada tiga syarat yang harus
dipenuhi. Kata Rafly kemudian. Pria itu memandang ke arah Tamara dengan
pandangan sinis penuh percaya diri, dia saat ini sedang berada di atas angin.
Bagaimana?
Rafly, Tamara memohon dengan lembut, wajahnya berubah
memelas, dia sangat ingin berjumpa dengan Rasya, kamu kan sudah tahu, apa saja
yang telah aku korbankan untuk bisa berjumpa dengan Rasya. Kamu tetap saja
selalu melarang aku menemuinya, kalau saja ada yang bisa aku lakukan, pasti
akan aku penuhi, jangankan cuma tiga permintaan, sepuluh pun pasti aku penuhi.
Tidak usah repot-repot. Kata Rafly. Cukup tiga permintaan
saja, apa buktinya kalau kamu bersedia melakukan tiga permintaanku?
Apa saja, hitam di atas putih? tanya Tamara.
Rafly mengangguk dan mengeluarkan beberapa helai kertas
berupa surat perjanjian yang rupanya sudah ia siapkan sedari tadi. Rafly juga
mengeluarkan ballpoint dan menandatangani beberapa bagian surat tersebut, lalu
dia menyerahkannya pada Tamara.
“Ini surat perjanjian yang sudah aku buat sejak dari
rumah, dengan saksi Mas Tukul, Peppy, Ngatini dan semua pemirsa Empat Mata XXX,
aku berjanji akan mempertemukan mantan istriku - Tamara Bleszynski untuk bisa
menemui anakku - Rasya secara reguler seminggu sekali saat weekend, dengan
syarat harus mau memenuhi tiga permintaanku. Kata Rafly.
Karena sangat ingin bertemu dengan Rasya, Tamara menandatangani
surat perjanjian dengan cepat. Dia sudah tidak sabar lagi ingin segera berjumpa
dengan putra tunggal yang sudah tiga bulan lebih tak bisa ditemuinya. Tamara
menunjukkannya pada Tukul sebagai saksi dan mengembalikannya pada Rafly.
Rafly, memangnya apa tiga permintaan yang diajukan pada
Tamara? tanya Tukul.
Permintaannya adalah, Rafly tersenyum sadis sambil membaca
surat perjanjian yang sudah ditanda tangani Tamara. “Satu, selama acara ini
berlangsung, dia harus menuruti semua permintaan saya, Mas Tukul dan Peppy.
Dua, selama acara ini berlangsung saya ingin Tamara melepaskan semua pakaian
yang sekarang ia kenakan sampai bugil. Tiga, saya ingin Tamara melayani Peppy
dan Mas Tukul bermain cinta.
Tamara terbelalak, wajahnya memerah karena menahan amarah
dan berdiri dengan wajah geram hendak memaki-maki Rafly. Dia sudah siap
meninggalkan panggung, tapi beberapa orang sekuriti menahan Tamara. Janda
cantik itu meronta-ronta, tapi tak dilepaskan oleh sekuriti.Rafly menunjukkan
tanda tangan Tamara di surat perjanjian sambil berkata penuh percaya diri,
hitam di atas putih.
Tamara menundukkan kepala dan berhenti melawan.
Tukul kemudian berdiri dan menunjuk ke arah kamera. Baiklah
pemirsa, sepertinya akan ada sesuatu yang menarik yang akan segera terjadi
secara live di studio Empat Mata XXX, saya akan kupas lebih jauh lagi, tetap di
EMPAT MATA XXX!!
###
(Penonton bertepuk tangan dengan riuh menyambut kembalinya
Tukul, Tamara dan Rafly)
Baiklah, balik maning nang¦ laptop! si Tukul tersenyum
melihat kata-kata yang tertera di layar monitor laptopnya. “Untuk Tamara:
Sekarang saatnya untuk membuka baju yang dikenakan.
Tamara terkejut, ma-maaf, Mas Tukul bilang apa?
Buka baju yang Tamara kenakan sekarang juga.
Mata si cantik itu langsung terbelalak dan kemarahannya tak
bisa dielakkan lagi. œGi-gila! Berani-beraninya Mas Tukul bilang begitu pada
saya di depan live audience!! Saya tidak mau!! Ini penghinaan! Saya akan tuntut
semua
Tukul mengambil surat yang dibawa Rafly yang ternyata sudah
difotokopi pada saat jeda iklan tadi. Silahkan dituntut, kan Tamara sendiri
yang sudah menyetujui perjanjian kita ini?
Saya tidak akan mau mengakui perjanjian menjijikkan semacam
itu! Puih! Tamara meludah ke wajah Tukul.
Tukul berdiri dengan tenang dan cengengesan menghadap ke
arah penonton, œBaiklah, kita tanyakan saja langsung pada pemirsa semua,
khususnya pemirsa yang ada di studio saat ini. Bagaimana, ada yang tertarik
melihat Tamara Bleszynski membuka baju untuk pertama kalinya di hadapan live
audience?
(Penonton bersorak-sorai sambil berteriak-teriak kegirangan
Buka, buka, buka!!
Saat itu barulah Tamara sadar kalau semua penonton di studio
adalah laki-laki, tidak ada satupun penonton wanita, mereka mengepung stage
dengan pandangan yang seram seakan hendak mencaplok Tamara mentah-mentah. Janda
cantik yang seksi itupun semakin ketakutan melihat wajah-wajah mupeng dari para
penonton.
Saya gak berani jamin mereka gak akan menyerang Tamara, kata
Tukul menakut-nakuti si cantik Tamara, “mending Tamara saya kasih tahu saja,
sebenarnya penonton kali ini adalah pemirsa gabungan dari penjara-penjara di
seantero Jawa, beberapa diantara mereka terdapat pemerkosa dan pembunuh,
orang-orang katro yang taunya hanya bikin masalah. Jangan tanya saya kok bisa
mereka dikumpulkan di sini, itu kerjaannya tim kreatif Empat Mata XXX. Kalau
saya jadi Tamara, saya tidak akan mau mencari masalah dengan pemirsa di studio
yang sepertinya sudah mulai memanas emosinya.
Tubuh Tamara bergetar ketakutan. Lalu, apa yang Mas Tukul
inginkan?
Kalau mau aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, Tukul meringis lebar. saatnya membuka baju.
Mata Tamara terpejam dengan perasaan tak menentu. Tidak
mau!! Saya belum gila!! Saya tidak mau membuka baju di depan
Beberapa penonton bangkit dan mendekati stage, para kru TV
berusaha keras agar para tahanan yang mulai buas itu tidak melakukan tindakan
nekat. Tamara sudah lihat sendiri kan situasinya? Pilih mana, buka baju atau
dikerjai ramai-ramai sama para tahanan ini?
Wajah Tamara memerah, airmata mulai menetes di pipi wanita
jelita itu. Dengan tangan gemetar Tamara mulai membuka kancing bajunya. I-ini
mimpi buruk,katanya menenangkan diri sendiri. Ini tidak mungkin terjadi, tidak
mungkin!Tamara bergetar hebat ketika dia membuka kemejanya. “Aku harap
sebelum semuanya terlambat, kamu menyadari kalau saat ini sedang melakukan
kesalahan, Mas. Aku tidak pantas mendapat perlakuan seperti ini. Aku memang
telah menceraikanmu, tapi aku yakin kelak kau akan mendapat yang lebih baik
lagi
Rafly tak bergeming, dengan dingin dia menyingkirkan kemeja
Tamara ke arah penonton yang langsung berebut dan menunjuk-nunjuk ke arah
roknya. Tak perlu waktu lama untuk melepas rok itu. Tamara berdiri kedinginan
di tengah ruangan dengan mengenakan pakaian dalam. Air mata mulai leleh
membasahi pipinya.
Mata Tamara mulai berkaca-kaca dan memohon ampun pada Rafly.
Dia berusaha mengubah permintaan mantan suaminya itu, tapi hanya dibalas dengan
pandangan mata tajam yang kejam.
Ke tengah-tengah ruangan dan mulailah melepaskan seluruh
pakaian,†perintah Rafly. “Aku ingin memperlihatkan tubuh indahmu pada
seluruh pemirsa baik yang di studio ataupun yang ada di rumah, seperti apa
sebenarnya tubuh model tercantik di Indonesia itu. Tubuh yang dulu pernah
menjadi milikku seorang.
Dengan wajah tertunduk Tamara melangkah ke tengah ruangan,
di antara panggung dan penonton, tepat di depan kameraman yang meneguk ludah
menahan nafsu. Tetes air mata yang menitik di pipi Tamara sempat dizoom
olehnya. Tamara mulai melepaskan sepatunya, lalu dia duduk di pinggir stage
untuk melepas stoking putih dan rok dalam.
Inilah dia, Tamara Bleszynski, model terkenal yang sangat
cantik dan menjadi idaman jutaan pria, hanya mengenakan BH dan celana dalam.
Semua penonton di studio terdiam menatap keindahan tubuh Tamara yang sangat
mempesona, mereka tidak mengira model cantik itu benar-benar akan menelanjangi
dirinya sendiri di depan live audience. Air liur Tukul turun tanpa bisa
dikendalikan. Keindahan tubuh Tamara benar-benar menakjubkan, untuk beberapa saat
lamanya, semua penonton menahan nafas.
(Akhirnya penonton bertepuk tangan dengan gembira, mereka
yang hadir bersorak-sorai dan mengeluarkan kata-kata cabul yang ditujukan
langsung pada sang artis)
Sudah ya?kata Tamara sambil menahan diri agar tidak menangis,
nada suaranya bergetar ketakutan, ia melirik ke arah Rafly memohon ampun. Sudah
cukup kan mempermalukan aku? Begini sudah puas kan?
Apanya puas? Kamu masih pakai BH dan celana dalam, jawab
Rafly dingin. œlepaskan semuanya.
Dengan perasaan ragu Tamara meraih kait BH di bagian
punggungnya, sudah kepalang tanggung, dia harus bertemu Rasya malam ini juga,
rindunya sudah tak tertahankan. Apapun taruhannya, dia ingin bertemu anaknya.
Rafly memang kejam dan tidak tahu diri, nekat mempermalukan mantan istrinya
seperti ini, tapi dia punya alasan kuat untuk menjatuhkan harga diri Tamara
yang sudah menceraikannya secara sepihak itu. Saat BH Tamara terlepas, buah
dada sentosa yang besar dan kencang miliknya terpampang jelas untuk semua orang
yang melihat. Penonton terhenyak melihat ukurannya dan berdecak kagum. Tamara
belum berhenti, dia meraih celana dalamnya dan mencopotnya ke bawah. Dia
telanjang.
Tamara Bleszynski, artis cantik dan terkenal berdiri
telanjang di hadapan live audience Empat Mata XXX dengan rambut tergerai indah
dan dua tangan yang masing-masing berusaha menutup payudara dan gundukan
selangkangan.
Rafly berdiri, membisikkan sesuatu pada Tukul dan duduk di
bar yang berada di dekat Ngatini. Tukul tersenyum-senyum cabul pada Tamara.
Tam, tolong dong, aku juga kayaknya jadi pengen telanjang
kayak kamu. Kata Tukul sambil meringis menjijikkan.
Tamara termangu dan menatap Rafly dengan jengkel. Dia tak
mengira Rafly akan menghinanya sampai serendah-rendahnya. Janda cantik itu
mengira dia sudah bisa bertemu dengan Rasya dengan menelanjangi dirinya
sendiri, ternyata masih jauh dari harapan. Setelah kata-kata Tukul itu Tamara
jadi sadar sepenuhnya apa yang diinginkan Rafly darinya, dia ingin Tamara
melayani Tukul di depan semua orang yang menonton. Dia ingin si cantik seksi
Tamara dinikmati luar dalam oleh si katrok Tukul. Sudah kepalang tanggung, Tamara
mendengus kesal.
Jangan malah bengong begitu, ayo ke sini! panggil Tukul.
Dengan langkah lemas Tamara mendekati Tukul. Dengan gerakan
patah-patah karena malu dan grogi Tamara melucuti pakaian Tukul. Janda cantik
itu melepas sepatu Tukul yang bau amis sebelum akhirnya melucuti celana. Tamara
sempat berhenti sejenak di hadapan selangkangan Tukul, dia bisa melihat ular
naga Tukul yang menggeliat dan membesar di dalamnya. Ukurannya membuat Tamara
sangat takjub, luar biasa besar.
Tamara meraih celana dalam Tukul dan memelorotkannya ke
bawah. Penis berukuran massive milik Tukul meloncat keluar dengan perkasa dan
menampar wajah Tamara yang berteriak kaget.
Tamara menjerit ketakutan dan meloncat ke belakang, penonton
tertawa-tawa.
Ayo semua, copot celananya juga! Kasihan kan, masa cuma
Tamara doang yang telanjang? ajak Tukul pada pemirsa di studio. Kalau kalian
telanjang kan lebih enak nanti colinya, iya nggak?
(Iyaaaa jawab penonton yang langsung melucuti pakaian
mereka. Hampir semua orang di studio langsung telanjang, termasuk Peppy. Hanya
yang berada di bar yang masih berpakaian lengkap, seperti Ngatini dan Rafly)
Ketika Tukul lengah, Peppy berlari ke tengah dan menarik
Tamara ke dekat bandnya. Tukul sudah siap protes tapi ditahan oleh Rafly.
Tamara melirik ke arah mantan suaminya itu dengan pandangan kesal.
Peppy langsung menyuruh Tamara berjongkok di hadapannya.
Tamara tersentak saat melihat kemaluan Peppy. Masa iya sih?
Ternyata tidak cuma janggutnya saja, jembut si Peppy juga dipelintir kecil! Wah
wah, Tamara geleng-geleng kepala. Walaupun tidak begitu besar ukurannya, tapi
kemaluan Peppy cukup mengintimidasi. Melihat Tamara sudah begitu dekat dengan
penisnya, Peppy tambah nafsu. Penis itu kian menegak menantang Tamara.
Ku-kumohon, pinta janda cantik itu terbata-bata. jangan
lakukan ini. Ini salah. Ini
Ambil penis saya dan masukkan ke mulut Mbak Tamara.
Tamara terkejut mendengar kata-kata Peppy, janda cantik itu
bergerak mundur dan menggelengkan kepala. Jangan kumohon demi kehormatanku,
jangan membuatku lebih terhina dari ini, Mas. Jangan permalukan aku, tidak
seperti ini, aku tidak mau di depan semua orang
Rafly menggebrak meja dan membuat tubuh Tamara bergetar
hebat. Tidak ada jalan lain, apapun akan dilakukannya untuk bertemu Rasya.
Bahkan jika dia harus menghancurkan karir dan harga dirinya. Sesaat Tamara
terdiam, kemudian terdengar suara Peppy.
“Saya pengen disepong, Mbak. Ayo jangan lama-lama, lihat
Mbak Tamara telanjang bikin saya terangsang hebat.
Dengan wajah merah karena malu dan mata tertutup, Tamara
yang pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa meraih kemaluan Peppy dan
memasukkannya ke dalam mulut. Wanita jelita yang menjadi dambaan jutaan pria di
Indonesia itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Inilah yang namanya impian
menjadi kenyataan.
Lihat ke atas. Perintah Peppy.
Tamara tetap menyepong Peppy dengan mata tertutup. Dia tidak
mau melihat ke atas dan menatap mata si gundul itu. Dia tidak mau menatap mata
yang menatapnya dengan pandangan puas yang akan membuatnya jauh lebih terhina.
Aku bilang LIHAT KE ATAS! ulang Peppy galak.
Tak berdaya dan ketakutan, Tamara mendongak ke atas. Kini
dia bukanlah Tamara Bleszynski yang anggun lagi, dia bukan lagi Tamara yang
artis terkenal dengan gaya high class yang terkenal dan punya style di atas
rata-rata. Dia kini hanyalah Tamara sang wanita jalang yang sebentar lagi akan
terkenal di seluruh penjuru negeri sebagai wanita gampangan yang bisa dipesan
kapan saja. Dia hanya seorang pelacur hina, tidak pantas lagi menjadi artis
terkenal, tapi kalau itu bisa membuatnya bertemu dengan buah hatinya, Tamara
rela.Disedot dong, Mbak.†Kata Peppy. Aneh rasanya dikulum oleh wanita
secantik Tamara, ada desir-desir jantung yang tak terkatakan yang dirasakan
oleh Peppy.
Tamara menggerakkan kepalanya dengan lebih cepat, mengangguk
dengan sepenuh tenaga, berusaha membuat Peppy mengeluarkan air maninya. Awalnya
janda itu memang menolak menyepong Peppy, tapi kini dia mati-matian ingin Peppy
segera mengeluarkan cairan cintanya.
Udah udah, kata Tukul.
Tamara terus mengulum penis Peppy, sepertinya dia tidak
mendengar perkataan Tukul. Peppy juga tetap menikmati kedahsyatan bibir Tamara
yang bergerak cepat di kontolnya sambil merem melek.
“Udah! Kesenengen kamu! Tak sobek-sobek!! kembali Tukul
protes sambil melotot ke arah Peppy, ditariknya Tamara menjauh dari si jenggot
sehingga mulutnya terpaksa melepas batang kemaluan Peppy. Cairan bening mani
Peppy menetes-netes dari pinggir bibir Tamara.
Dasar julung-julung! Keenakan kutukupret ini kalau dibiarkan
lama-lama. Bintang utamanya kan saya, kok kamu melulu yang diserpis. Udah kamu
pulang aja ke pohon, sana!†Kata Tukul menghentikan aksi Peppy. Si gundul berjenggot
yang tadinya sudah merem melek itu terpaksa gigit jari karena Tamara sudah
ditarik oleh Tukul kembali ke tengah panggung.
Tukul membimbing Tamara kembali ke sofa. Ayo Tam, berbaring
di sini biar enak.
Akhirnya Tukul bisa menikmati keindahan sempurna tubuh
telanjang Tamara Bleszynski secara langsung, padahal tadinya dia cuma bisa
ngiler dan muncrat-muncrat menyaksikan keseksian Tamara. Dia tidak sendirian,
seluruh pemirsa Empat Mata XXX bisa menyaksikan keindahan tubuh janda cantik
itu, tubuh wanita dewasa yang sangat indah dan matang.
Buah dada Tamara besar dan indah, bulat, kenyal dan kencang.
Buah dada sempurna dari seorang wanita cantik yang memiliki tubuh indah. Tapi
Tukul sudah tidak tahan lagi, kalau pakai foreplay nanti keburu mancrut, dia
mau langsung saja! Dengan tangannya yang nakal Tukul menelusuri tubuh Tamara
dari atas sampai ke bawah, ke gundukan selangkangannya. Rambut kemaluan Tamara
rupanya dicukur rapi membentuk segitiga, indah sekali dipadu dengan bibir memek
yang berwarna merah muda merekah. Wanita jelita ini sangat pandai menjaga tubuh
luar dalam. Tapi tujuan utama Tukul adalah belahan bibir bawah yang harum milik
Tamara. Ini dia hidangan utamanya!
Renggangkan kakimu, Tam, kata Tukul. Wanita cantik itu
menurut saja dengan malu-malu, dia tidak pernah bugil dan melakukan hal gila
seperti ini sebelumnya, apa lagi di hadapan live audience. Malu-malu Tamara
membuka kakinya dan Tukul langsung kagum melihat janda cantik itu ternyata
sudah mulai mengeluarkan cairan cintanya. Sekali lagi Tamara memejamkan mata
dan memutar kepalanya menghindari tatapan langsung Tukul.
Mas Tukul, jangan
Belum diapa-apain kok sudah bilang jangan. Aku gak akan
melakukan apa-apa kok, Tam. Kamu sendiri yang akan melakukannya.
Tukul memposisikan penisnya tepat di bibir memek Tamara yang
wangi. Bau memek yang sudah basah memenuhi udara studio, ac memang menyala tapi
suasana tambah panas.
Matanya dibuka dong, kata Tukul. nggak enak menyetubuhi
cewek yang merem melulu. Nanti seperti ng*****in kayu. Kalau cuma mau merem
terus, mending aku sama Ngatini saja. Masa kamu kalah sama Ngatini? Ayo diambil
kontolnya, Tam. Aku tunggu ya.
Dengan pandangan marah Tamara menatap ke arah Tukul, wanita
cantik itu geram dengan sikap Tukul yang arogan, tambah macam-macam aja orang
satu ini, Tamara tidak akan bisa menuntut ke polisi dan mengaku diperkosa kalau
dia sendiri yang menarik penis Tukul dan memasukkannya ke dalam vaginanya.
Tamara menggerutu dan meraih penis sang presenter. Dengan hati-hati Tamara
memasukkan kemaluan Tukul ke dalam lubang memeknya.
Essstttt!!! janda cantik itu merintih saat batang kemaluan
Tukul perlahan memasuki kewanitaannya.
Setelah seluruh batangnya masuk, Tukul mulai memompa vagina
Tamara. Waduhh, enaknyaaa!! Pet pet rapet-rapet!
Tukul cengengesan melihat wajah Tamara yang berusaha keras
agar tidak terpancing birahinya. Bagaimana mungkin tidak terpancing? Kontol
Tukul Arwana yang sangat besar menyesaki liang kewanitaan Tamara, tubuh janda
cantik itupun bergetar karena tidak mampu menahan rasa nikmat di vaginanya.
Tamara memejamkan matanya sebisa mungkin saat Tukul meneruskan gerakan
memompanya yang makin lama makin cepat.
Asoooy! Bisa kerasa kan, Tam? Unghhh! Rapetnya! Wah wah,
salut! Sudah punya anak satu tapi memeknya masih rapet begini, enak banget!â€
dengan kurang ajar Tukul meletakkan satu tangannya di buah dada Tamara, wanita
cantik itu menggigit bibir menahan diri. Waduh, ini susu apa melon? Gede
banget! Wah, enakkghh! HAAAHH!!! HAHHH!! Bisa kerasa kan kontolku tambah gede
di dalam? Iyaaa!! Janda yang masih rapet gini memang asoy!! Fasilitas oke,
pengalaman ada!! Ungghhh!! Ayo digoyang! Jangan diem ajaaa!
Tadinya Tukul mengira Tamara akan diam saja selama
disetubuhi olehnya, tapi akhirnya wong ndeso itu mendengar nafas yang pendek
dan cepat, lalu terdengar suara lenguhan pelan, walaupun tidak mau mengakui, si
cantik itu jelas-jelas mulai terangsang, lenguhan Tamara makin jelas terdengar.
Esssttt... Tamara menahan suara karena tak tahan rangsangan
luar biasa yang ditimbulkan kontol Tukul dalam memeknya, tapi akhirnya wanita
cantik itu menjerit, Kyaaaaghhhh!! Ampuuun!! Ahh! Ahhh! Ahhh!
Kamu siapa, Tam? Kamu siapa??Tukul mempercepat sodokannya.
Dulu di infotainment katanya kamu ini binatang jalang, bener begitu?
Aku ini binatang jalang, Mas Tukul! Aku ini bintang
jalang!! Tamara berteriak campur menangis merasakan kenikmatan sodokan Tukul.
Aku binatang jalang! Aaaarrghh! Aduuuhhh!! Ampuuun!! Ahh! Ahhh! Aa-kkuu
binatang jalaaang!!
Memang jalang kamu ini. Puas kamu dirobek-robek memeknya? Puas
puas puasssss? tanya Tukul dengan sedikit berteriak.
Tamara mengangguk-angguk sambil terpejam dan masih menahan
kenikmatan yang makin lama makin memuncak di selangkangannya. Aku puasss, Mas
Tukul! Aku puasss!!
Tak perlu waktu lama bagi Tukul membuat Tamara mengeluarkan
cairan cinta yang langsung membanjir di dalam memeknya, penis Tukul yang masih
keluar masuk vagina Tamara berkecipak-kecipuk seperti seekor kodok di tengah
empang, becek sekali rasanya. Walaupun Memek Tamara sudah pernah mengeluarkan seorang
bayi, tapi perawatan tubuh yang rutin membuat memek itu terasa masih sempit
bagi Tukul, baru saat banjir inilah, memek itu menjadi longgar. Tukul puas
sekali merasakan air cinta Tamara membasahi penisnya, sementara janda cantik
itu mengembik dan menangis tanpa bisa menghentikan gerakan Tukul yang terus
memompa batang kemaluannya keluar masuk liang vaginanya. Tiba-tiba tubuh Tukul
mengejang, hal yang paling ditakuti Tamara hampir menjadi kenyataan.
Aduuuh! rengek janda cantik itu, jangaaan, Mas Tukul!
Keluarin di luar! Cabut! Cabut! Saya mohon jangan, mas! Di luar ajaaa!! Nanti
kalau saya hamil gimana? Anak saya kayak apa nanti?? Jangaaaaan!!
Terlambat. Ujung gundul penis Tukul yang masih tertanam di
memek Tamara meledak dan mengeluarkan cairan bening diiringi dengan deru nafas
lega sang pemilik kemaluan. Tamara menjerit-jerit menolak dan berusaha
melepaskan diri dari pelukan Tukul, sayangnya pria katro itu lumayan kuat.
Semprotan pejuh Tukul ludes ditelan memek Tamara. Walaupun sudah mencapai klimaks,
Tukul tidak melepaskan pelukannya.
Ampuuun, Tamara bergumam, “udah dong, Mas Tukul saya
capek
Tukul terdiam.
Udah, Mas. Saya harus ke belakang. Saya kebelet pipis
Tukul masih tetap cuek dan membiarkan penisnya di dalam
memek Tamara sampai mengecil sendiri. Beberapa orang penonton di studio yang
sudah tidak kuat menahan nafsu akhirnya memutuskan untuk coli karena
pemandangan yang sangat indah itu.Udah aja ya, Mas kata Tamara memohon ampun,
wajahnya yang cantik terlihat memelas dan makeupnya belepotan karena terkena
airmata. Mas Tukul kan sudah mengeluarkan a-air ma-maninya di dalam, aku takut
nanti aku hamil, Mas!!
Lho? Tamara ini gimana sih? Ini kan belum selesai! kata
Tukul dengan percaya diri, lalu dia kembali menggerakkan penisnya yang walaupun
sudah lemas tapi belum terlalu mengecil. Sensasi kenikmatan menyetubuhi wanita
secantik Tamara dan hangatnya lubang memek sang bintang membuat penis Tukul
menegang kembali.
Jangan, Tamara berbisik pada dirinya sendiri, “jangan
lagi, aku tidak mau, jangan
Tukul menarik penisnya keluar dari lubang memek Tamara,
bentuknya yang gagah dan hitam belepotan cairan cinta yang tercampur di dalam
memek sang bintang, hal itu memukau penonton yang langsung bertepuk tangan.
Tukul melirik ke arah laptop dan langsung meneriakkan kalimat khasnya, Kembali
ke laptop!
Untuk Tamara Arwana, bagaimana kalau penis Mas Tukul dibikin
tegang lagi? kata Tukul sambil membaca kalimat di layar monitor laptopnya.
Ba-bagaimana? suara Tamara yang lemah terdengar nyaris
seperti bisikan.
Pakai tangan!
Tamara melirik ke arah Rafly yang menatapnya dingin, wanita
cantik itu duduk bersimpuh untuk menservis kemaluan sang pembawa acara yang
katro. Walaupun penis itu sebenarnya baru saja dipakai, tapi sentuhan lembut
janda cantik seperti Tamara membuatnya cepat menegang kembali. Sepertinya
gerakan Tamara amat kaku, ketahuan kalau dia jarang melakukan hal ini
sebelumnya, duh, pantesan cerai, yang begini aja jarang-jarang.
Setelah benar-benar keras, Tukul membimbing tubuh Tamara
agar nungging dengan bersandar pada kursi sofa. Pantatnya yang indah terpampang
jelas di depan Tukul dan pemirsa semua. Dengan nakal Tukul menampar pantat itu
berulang-ulang sampai merah.
(Penonton kembali berteriak Masukin!, masukin, masukin!!)
Uuuunggghhh!! Tamara menggigit bibirnya sendiri saat Tukul
kembali melesakkan penis ke dalam memeknya.
Pria ndeso itu segera memompa vagina Tamara, kali ini dengan
kecepatan yang lebih cepat dan stabil, pemirsa di rumah bisa mendengar kantung
kemaluan Tukul yang menampar-nampar bibir vagina Tamara.
OHHHHH! Tamara menjerit-jerit keenakan. AHHHH!
Tukul diam saja saat penisnya maju mundur menyetubuhi
Tamara. Bukannya tidak mau ngomong apa-apa, tapi pada saat ini Tukul sedang
asyik berkonsentrasi dan menikmati tubuh indah Tamara Bleszynski, kapan lagi
bisa begini? Mumpung ada kesempatan! Pria ndeso itu tengah berusaha keras
membuat Tamara mengeluarkan cairan cinta berulang-ulang sebelum dia sendiri
mengeluarkannya. Belum pernah sepanjang hidupnya Tamara disetubuhi sedemikian cepatnya
sehingga dia terus saja mengeluarkan pelumas di dalam liang vaginanya.
Tukul memeluk pinggul Tamara lebih erat sambil terus
menggiling kemaluan model dan bintang sinetron itu. Tamara sudah mulai lupa
kalau adegan ini adalah siaran langsung yang disebarkan ke seluruh penjuru
negeri. Dia berubah menjadi seorang wanita haus seks yang seakan tidak mau lagi
peduli pada apapun, dia hanya menginginkan seks, seks dan seks.
Tukul bisa merasakan memek Tamara mengejang saat wanita
cantik itu hampir mencapai klimaks sekali lagi. Pria ndeso itu hanya berhenti
sebentar untuk mencengkeram buah dada Tamara yang sentosa dengan kedua
tangannya, lalu kembali meneruskan kegiatannya menyetubuhi sang janda.
Ja-jangan!! Aku mohon, Mas Tukul! Jangan! Tidaaak mauu!!
Jangaaan!! Jangan buat aku orgasme lagi! Jangaan! Kumohoon! ARRGGHHHHHH!!!
Tamara tidak dapat menahannya lagi, begitu pula dengan
Tukul. Dengan seluruh kekuatan yang tersisa, Tukul menembakkan isi kantung
kemaluannya kepada sang pemilik vagina yang indah. Tamara menggeliat erotis
saat sperma Tukul ditembakkan dalam-dalam di liang rahimnya. Pria berwajah
ndeso itu akhirnya jatuh karena lemas kelelahan dan menubruk punggung Tamara
dengan penis yang masih tertanam di dalam memeknya.
Tetap di empat mata XXX suara Tukul terdengar lemah saat
jeda iklan muncul.
###
Tukul berdiri dan mengenakan pakaiannya lagi sementara
Tamara diam saja terbaring di lantai studio, pantatnya yang bulat merekah
menantang langit dan cairan cinta bening yang kental menetes di antara kakinya.
Dia tidak mengira keputusannya ikut bergabung dengan acara yang dipandu oleh
Tukul ini akan berakhir dengan persetubuhan yang harus dijalaninya. Wajah
Tamara terlihat kuyu dan sangat lelah, dia hanya ingin tidur dan beristirahat.
Rafly tersenyum puas melihat mantan istrinya itu tergolek
tak berdaya usai dikerjai oleh Tukul. “Rasain! Itu bayarannya buat istri yang
seenaknya sendiri minta cerai! Kamu pengen ketemu Rasya? Huh! Jangan harap! Itu
upahnya buat istri katro! Puas kamu di*****in Mas Tukul? Puass? Kamu pikir kita
sudah mengadakan perjanjian? Dasar bloon, yang kamu tandatangani tadi justru
keterangan resmi dari kamu untuk menyerahkan hak kepengasuhan Rasya total
kepadaku. Kamu tidak diperbolehkan lagi menemuinya! Rasain! Makanya baca dulu
sebelum tanda-tangan! Mampus!
Rafly meninggalkan ruangan dengan tertawa terbahak-bahak.
Tamara menangis sesunggukan. Sialan! Dia sudah ditipu
mentah-mentah! Si cantik itu hanya bisa menutup ketelanjangannya dengan tangan
dan berharap mudah-mudahan karirnya di Indonesia belum tamat karena skandal
ini.
Tukul bangkit dan menyapa pemirsa untuk kali terakhir.
Baiklah, usai sudah Empat Mata XXX hari ini, semua yang
terjadi hari ini hanyalah just kidding, just for laugh, pokoknya tetep positive
thinking. Tunggu aksi Tukul mengupas artis-artis cantik lain dengan lebih dalam
lagi walaupun dalam balutan lelucon wong ndeso yang sederhana dan katro. Siapa
bintang tamu selanjutnya?
Saksikan, hanya di EMPAT MATA XXX!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar